Sosok sekdes (carik) pertama di desa sumberdodol

sekdes (carik) pertama di desa sumberdodol
PARTOWIRJO SATIP
Kamis ( 16/8/2018 ) - Saya berkesempatan masuk ke dalam rumah seorang tokoh penting di desa sumberdodol pada masanya,terletak di RT 2 RW 1 Dusun Blanten, tepat rumah ke 3 dari timur di utara jalan dari perempatan RT 02,rumah yang terbuat hampir 90 % dari kayu jati yang kokoh dan masih bertahan sampai saat ini, model rumah limas kuno yang menggambarkan suasana asli pedesaan pada saat itu,ya,itu adalah rumah sekdes (carik) pertama di desa sumberdodol,

PARTOWIRJO SATIP (baca : PARTOWIRYO SATIP) nama beliau (almarhum), pertama kali mendengar nama itu adalah pada saat melihat pethok bengkok carik dan SPPT nya, sampai menjadi penasaran seperti apa beliau,hingga kemarin malam saya berkesempatan masuk ke rumah beliau,rumah dari kayu jati yang masih kokoh berdiri,dengan segala ornamen dan perabotan kuno yang masih utuh,mulai dari meja,kursi,almari,dipan semuanya masih utuh dan terbuat dari kayu jati,menggambarkan itu adalah bukan rumah orang biasa pada saat itu,hingga saya menemui suatu ruangan yang disitu masih terkunci,dan sepertinya jarang di masuki orang, menurut yang merawat rumah terakhir sudah satu tahun lalu dia masuk ke ruangan itu, tapi hanya untuk mengganti lampu yang mati, di depan ruangan itu, diatas pintu tertulis dengan jelas pemilik dari rumah itu,

S. PARTOWIRJO, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sekdes (carik) pertama di desa sumberdodol, dan tepat di atas di tengah tengah dinding,jelas terlihat dari kaca pintu ruangan tersebut, tergantung foto besar wajah seorang laki laki yang begitu jelas wajahnya,pertama melihat foto itu saya merasa kagum dengan beliau, foto wajah yang menggambarkan sifat dan karakter beliau, tenang, bijak  ramah, cerdas, disiplin, rapi dan berwibawa, persis seperti cerita orang orang yang merasakan dan mengetahui kehidupan beliau, membuat saya semakin penasaran seperti apa sebenarnya beliau dan kisahnya pada saat itu,

Sayangnya ruangan itu terkunci,dan memang di jaga untuk tidak dimasuki sembarang orang, sehingga saya tidak bisa melihat lebih dekat lagi, hanya bisa melihat dari kaca pintu jati ruangan tersebut. By : @Taufiq Rizal

Popular Posts